Transcutaneus Electrical nerve stimulation (TENS) merupakan suatu cara penggunaan energi listrik guna merangsang sistem saraf melalui permukaan kulit dan terbukti efektif untuk merangsang berbagai tipe nyeri.
Fungsi TENS
Fungsi dari TENS adalah :
1. Memeilhara fisiologis otot dan mencegah atrofi otot.
2. Re-edukasi fungsi otot.
3. Modulasi nyeri tingkat sensorik
4. Spinal dan supraspinal, menambah Range Of Motion (ROM)/mengulur tendon.
5. Memperlancar peredaran darah dan memperlancar resorbsi oedema.
Spesifikasi TENS
- Pulsa
Pada TENS mempunyai bentuk pulsa :
Ø Monophasic, mempunyai bentuk gelombang rectanguler, trianguler dan gelombang separuh sinus searah; Pulsa monophasic selalu mengakibatkan pengumpulan muatan listrik pulsa dalam jaringan sehingga akan terjadi reaksi elektrokimia dalam jaringan yang ditandai dengan rasa panas dan nyeri apabila penggunaan intensitas dan durasi terlalu tinggi.
Ø Biphasic, bentuk pulsa rectanguler biphasic simetris dan sinusoidal biphasic simetris;
Ø Pola polyphasic ada rangkaian gelombang sinus dan bentuk interferensi atau campuran.
- Frekuensi Pulsa
Frekuensi pulsa dapat berkisar 1 – 200 pulsa detik. Frekuensi pulsa tinggi > 100 pulsa/detik menimbulkan respon kontraksi tetanik dan sensibilitas getaran sehingga otot cepat lelah Arus listrik frekuensi rendah cenderung bersifat iritatif terhadap jaringan kulit sehingga dirasakan nyeri apabila intensitas tinggi. Arus listrik frekuensi menengah bersifat lebih konduktif untuk stimulasi elektris karena tidak menimbulkan tahanan kulitatau tidak bersifat iritatif dan mempunyai penetrasi yang lebih dalam.
- Elektroda
Penempatan Elektroda :
• Di sekitar lokasi nyeri : Cara ini paling mudah dan paling sering digunakan, sebab metode ini dapat langsung diterapkan pada daerah nyeri tanpa memperhatikan karakter dan letak yang paling optimal dalam hubungannya dengan jaringan penyebab nyeri
• Dermatome :Penempatan pada area dermatome yang terlibat, Penempatan pada lokasi spesifik dalam area dermatome, Penempatan pada dua tempat yaitu di anterior dan di posterior dari suatu area dermatome tertentu
• Area trigger point dan motor point
•Tingkat analgesia-sensoris : frekuensi 50-150 Hz, durasi pulsa <200 (60-100) mikrodetik
• Tingkat analgesia untuk rasa nyeri : frekuensi 150 Hz, durasi pulsa >150 mikrodetik
•Persipan pasien (kulit harus bersih dan bebas dari lemak, lotion, krim dll), periksa sensasi kulit, lepaskan semua metal di area terapi, jangan menstimulasi pada area dekat/langsung di atas fraktur yg baru/non-union, diatas jaringan parut baru, kulit baru.
•Namun tidak semua pasien dapat langsung menggunakan alat TENS sebagai pengobatan. Seperti pada pasien sehabis operasi tendon transverse, sebelum 3 minggu tidak boleh diterapi dengan menggunakan TENS.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar